Saya

Foto saya
SEMOGA SEDIKIT SEBANYAK DAPAT KITA JADIKAN ILMU WALAUPUN HANYA SEDIKIT.. KATA SEORANG ULAMAK "SEMAKIN KITA MENDALAMI ILMU SEMAKIN KITA TAHU YANG KITA SEBELUM INI ADALAH BODOH..

Khamis, 7 April 2011

Anatomy dan Physiology SABAR..

Di antara jenis sabar adalah sabar terhadap takdir Allah swt. Sabar terhadap takdir Allah adalah tauhid Rububiyyah, kerana sesungguhnya segala yang telah diaturkan oleh Allah swt terhadap makhluknya termasuk takdir mereka adalah termasuk dari tuntutan Rububiyyah Allah swt


Sabar menghadapi musibah

Ada empat tingkatan manusia dalam menghadapi musibah

Pertama- MARAH
Sesetengah daripada manusia, dia marah-dengan hatinya, lisannya atau anggotanya.
Marah dengan hati
Seperti benci terhadap Rabbnya atau marah terhadap takdir Allah ke atasnya sehingga kadangkala boleh sampai ke tingkat kekufuran.
Firman Allah:
"Dan diantara manusia ada orang yang beribadah kepada Allah dengan berada di tepi; maka jika ia memperoleh kebajikan, tetaplah ia dalam keadaan itu, dan jika ia ditimpa oleh suatu bencana, berbaliklah ia ke belakang. Rugilah ia di dunia dan di akhirat. Yang demikian itu adalah kerugian yang nyata." (QS.Al-Hajj: 11)

Atau dia marah dengan lisannya seperti menyebut-nyebut kecelakaan, kebinasaan dan sebagainya. Atau marah dengan anggota badannya seperti menampar pipi, membaling barang, merosakkan harta, menghantukkan kepala ke tembok dan sebagainya.

Kedua- SABAR
Bahawa sesungguhnya orang yang sabar ini dia melihat bahawa musibah itu adalah berat baginya dan tidaklah dia menyukainya tetapi perkara itu membawanya kepada kesabaran. Memang tidak sama baginya jika ada musibah atau tidak (dengan tiada musibah mungkin hidupnya lebih senang dan hatinya lebih tenang kerana tidak memikirkan musibah itu) tetapi keimanannya melindunginya dari marah

Ketiga- RIDHA
Tingkat ini adalah lebih tinngi daripada tingkat sebelumnya. Bagi orang yang ridha, sama sahaja keadaannya jika ada musibah ataupun tiada walaupun boleh jadi dia akan bersedih kerana musibah tersebut, kerana baginya dia ‘berenang’ dalam Qada’ dan Qadar Allah swt. Kemana sahaja qada’ dan qadar Allah singgah, maka dia akan singgah bersamanya, baik di dalam kesenangan ataupun kesulitan. Jika diberi kenikmatan ataupun musibah, maka semuanya menurutnya adalah sama. Bukan kerana dia tiada perasaan atau hatinya ‘mati’ tetapi kerana sempurnanya redhanya terhadap Rabbnya, maka dia bergerak sesuai dengan kehendak Rabbnya. Inilah perbezaan antara redha dan sabar.

Keempat- BERSYUKUR
Ini adalah darjat tertinggi, iaitu dia bersyukur kepada Allah atas musibah yang menimpanya kerana dia melihat bahawa sesungguhnya ada musibah di luar sana yang lebih besar daripada apa yang menimpa dirinya dan bahawasanya musibah-musibah berkaitan dunia lebih ringan daripada musibah-musibah berkaitan agama, dan sesungguhnya azab-azab di dunia adalah lebih ringan daripada di akhirat dan sesungguhnya ini adalah sebab penghapus dosa-dosanya dan untuk menambah kebaikannya. Maka dia bersyukur atas musibah tersebut.
Rasulullah saw bersabda:
"Tidaklah suatu musibah menimpa seorang muslim kecuali Allah akan hapuskan (dosanya) karena musibahnya tersebut, walaupun hanya duri yang menusuknya." (HR. Al-Bukhari dan Muslim dari ‘A`isyah)
"Tidaklah seorang muslim ditimpa keletihan/kelelahan, sakit, sedih, duka, gangguan ataupun gundah gulana walaupun duri yang menusuknya kecuali Allah akan hapuskan baginya kesalahan-kesalahannya." (HR. Al-Bukhari dari Abu Sa’id Al-Khudriy dan Abu Hurairah)
Bahkan kadang-kadang akan bertambahlah iman seseorang dengan musibah tersebut.

Bagaimana Mendapatkan Ketenangan?
Allah Ta’ala berfirman:
"Dan barangsiapa yang beriman kepada Allah, niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya." (QS.At-Taghaabun: 11)
Yang dimaksud dengan "beriman kepada Allah" dalam ayat ini adalah beriman kepada taqdir-Nya.
Firman-Nya "nescaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya" yaitu Allah akan memberikan ketenangan kepadanya. Dan hal ini menunjukkan bahwasanya iman itu berkaitan dengan hati, apabila hatinya mendapat petunjuk maka anggota badannya pun akan mendapat petunjuk pula, berdasarkan sabda Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam:
"Sesungguhnya di dalam jasad terdapat segumpal daging, apabila baik maka akan baiklah seluruh jasadnya dan apabila rosak maka akan rosaklah seluruh jasadnya, ketahuilah segumpal daging itu adalah hati." (HR. Al-Bukhari dan Muslim dari An-Nu’man bin Basyir)
Berkata ‘Alqamah (menafsirkan ayat di atas): "seseorang yang ditimpa suatu musibah lalu dia mengetahui bahwasanya musibah tersebut dari sisi Allah maka dia pun ridha dan menerima (berserah diri kepada-Nya)."
Tafsiran ‘Alqamah ini menunjukkan bahwa ridha terhadap taqdir Allah merupakan konsekuensi iman, karena sesungguhnya barangsiapa yang beriman kepada Allah maka bererti dia mengetahui bahwasanya taqdir itu dari Allah, sehingga dia ridha dan menerimanya. Maka apabila dia mengetahui bahwasanya musibah itu dari Allah, akan tenang dan senanglah hatinya dan kerana diantara sebab terbesar seseorang merasakan ketenangan dan kesenangan adalah iman terhadap qada’ dan qadar.

Tanda Kebaikan & Kejelekan Seorang Hamba
Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
"Apabila Allah menginginkan kebaikan kepada hamba-Nya maka Allah akan menyegerakan balasannya di dunia, dan apabila Allah menginginkan kejelekan kepada hamba-Nya maka Allah akan menunda balasan dari dosanya, sampai Allah sempurnakan balasannya di hari kiamat." (HR. At-Tirmidzi dari Anas bin Malik)
Dalam hadith ini dijelaskan bahwa Allah menginginkan kebaikan dan kejelekan kepada hamba-Nya. Akan tetapi kejelekan yang dimaksudkan di sini bukanlah kepada zatnya kejelekan tersebut berdasarkan sabda Rasulullah:
"Dan kejelekan tidaklah disandarkan kepada-Mu." (HR. Muslim dari ‘Ali bin Abi Thalib)
Maka barangsiapa menginginkan kejelekan kepada zatnya maka kejelekan itu disandarkan kepadanya. Akan tetapi Allah menginginkan kejelekan kerana suatu hikmah sehingga jadilah hal itu sebagai kebaikan ditinjau dari hikmah yang dikandungnya.
Sesungguhnya seluruh perkara itu di tangan Allah ‘Azza wa Jalla dan berjalan sesuai dengan kehendak-Nya karena Allah berfirman tentang diri-Nya:
"Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki." (QS.Huud: 107)
Dan juga Dia berfirman:
"Sesungguhnya Allah berbuat apa yang Dia kehendaki." (QS.Al-Hajj: 18)
Maka semua perkara itu di tangan Allah. Seseorang tidak akan lepas dari salah/keliru, berbuat maksiat dan kurang dalam menunaikan kewajiban, maka apabila Allah menghendaki kebaikan kepada hamba-Nya, akan Allah segerakan baginya balasan (dari perbuatan dosanya) di dunia, apakah diuji dengan hartanya atau keluarganya atau dirinya sendiri atau dengan seseorang yang menjadi sebab adanya ujian-ujian tersebut.
Jelasnya, dia akan disegerakan balasan (dari perbuatan dosanya). Karena sesungguhnya balasan akibat perbuatan dosa dengan diuji pada hartanya, keluarganya ataupun dirinya, itu akan menghapuskan kesalahan-kesalahan. Maka apabila seorang hamba disegerakan balasannya dan Allah hapuskan kesalahannya dengan hal itu, maka bererti Allah mencukupkan balasan kepadanya dan hamba tersebut tidak mempunyai dosa lagi karena dosa-dosanya telah dibersihkan dengan adanya musibah dan bencana yang menimpanya.
Bahkan kadang-kadang seseorang harus menanggung beratnya menghadapi sakaratul maut karena adanya satu atau dua dosa yang dia miliki supaya terhapus dosa-dosa tersebut, sehingga dia keluar dari dunia dalam keadaan bersih dari dosa-dosa. Dan ini adalah suatu kenikmatan karena sesungguhnya ‘adzab dunia itu lebih ringan daripada ‘adzab akhirat.
Akan tetapi apabila Allah menginginkan kejelekan kepada hamba-Nya maka akan Allah biarkan dia dalam keadaan penuh kemaksiatan dan akan Allah curahkan berbagai kenikmatan kepadanya dan Allah hindarkan malapetaka darinya sampai dia menjadi orang yang sombong dan bangga dengan apa yang Allah berikan kepadanya.

Dan ketika itu dia akan menjumpai Rabbnya dalam keadaan bergelimang dengan kesalahan dan dosa lalu dia pun diseksa di akhirat akibat dosa-dosanya tersebut. Kita meminta kepada Allah keselamatan.
Maka apabila engkau melihat seseorang yang nampak dengan kemaksiatan dan telah Allah hindarkan dia dari musibah serta dituangkan kepadanya berbagai kenikmatan maka ketahuilah bahwasanya Allah menginginkan kejelekan kepadanya, karena Allah mengakhirkan balasan dari perbuatan dosanya sampai dicukupkan balasannya pada hari kiamat.

diterjemahkan dan diringkaskan daripada: ahlussunnah-jakarta.com/
by candlesofmine

Menjaga Lisan..

Rasulullah bersabda :

“Seseorang terkadang mengeluarkan perkataan yang tiada diperhatikan, tahu-tahu dirinya terperosok ke jurang neraka sedalam jarak timur dan barat”

(HR Bukhori No. 6477 / Muslim No. 2988 / musnad Imam Ahmad No. 8703)

Atau dalam hadits lain :

“Seseorang yang berkata dengan suatu perkataan yang membuat orang-orang tertawa, maka dia akan pergi dengan perkataannya itu ke tempat yang jauh

(dari dunia masuk ke neraka)”

(musnad Imam Ahmad No. 8967).

Beberapa sumpah dengan memakai konotasi seksual adalah jelas haram
Perbuatan mengutuk (seseorang) adalah jelas tidak dibenarkan Bagaimana pun juga kutukan kepada orang-orang kafir telah datang dari Al-Qur’an, sebab Allah telah mengutuk mereka, meskipun kita tidak mengutuk mereka setiap waktu karena hal itu tidak perlu. Berbicara yang mengakibatkan seseorang sampai terlihat buruk (mengejek) adalah haram.

Rasulullah SAW bersabda :

“Seorang muslim tidak boleh bersumpah yang berisi kutukan atau ejekan”

(HR Muslim)

Tidak diperbolehkan untuk bersumpah atas sesuatu dengan bersandarkan atas batu, angin, waktu dan lain-lain (tidak diperbolehkan bersumpah atas selain Allah SWT.).

Rasulullah SAW bersabda :

“Seseorang tiada terasa terkadang mengucapkan suatu kalimat yang menjadi faktor ia memperoleh ridho Allah, tahu-tahu derajatnya menanjak beberapa tingkat, dan sebaliknya seseorang terkadang melontarkan suatu ucapan yang mengakibatkan murka Allah dengan tiada diperhatikan, tahu-tahu dirinya sudah jauh terperosok ke jurang neraka”.

(HR Bukhori No. 6478 / Musnad Imam Ahmad No. 8206 / Al-Muwatta’ No. 1849)

Mu’adz Ibnu Jabir bertanya kepada Rasulullah SAW :

“Ya Rasul, jelaskanlan kepadaku tentang amal perbuatan yang mewajibkan aku masuk surga dan menjauhkannya dari api neraka ?”

Rasulullah SAW bersabda :

“Pangkal segala perkara (agama Islam), tiangnya sholat lima waktu dan puncak dari segala perbuatan baik adalah jihad, lalu Rasulullah bertanya lagi ? Maukah aku tunjukkan kunci pembuka semuanya ? Dia menjawab ? Baik ya Rasulullah. Rasulullah SAW bersabda :’Jagalah ini (mulut/lidah) sambil beliau pegang. Dia bertanya lagi: ‘Ya Rasul, adakah tuntutan bagi perkataanku semuanya ? Rasulullah menjawab : “ Celaka kau, ketahuilah kebanyakan manusia terjerumus ke jurang neraka, akibat ucapan yang keluar dari lidahnya.”

(Musnad Imam Ahmad No.21511 / Tirmidzi No. 2616 / Ibnu Majah No. 3973).

Dari Jahl Ibnu Sa’id, Rasulullah SAW bersabda :

“Siapa yang menjadi penjamin untuk penjagaan antara bibirmu (lidahmu) dan antara kakinya (perbuatannya), aku (sunnahku)adalah penjamin untuk surga-Nya.

(HR Bukhori No. 6474 / Musnad Imam Ahmad No. 22136 / Tirmidzi No. 2408)

Dari Abu Sa’id Al Khudri,Rasulullah SAW bersabda:

“Apabila waktu pagi tiba, anggota tubuh seseorang memberi peringatan kepada mulut atau lidah, katanya: ? Hai mulut, berhati-hatilah kamu dalam menjaga keselamatan kami, sebab selamat atau tidaknya kami tergantung kepadamu, jika engkau selalu lurus maka selamatlah kami, tetapi jika kau menyimpang atau sesat maka kamipun ikut sesat pula.”

(Musnad Imam Ahmad No. 11498 / 11908 / Tirmidzii 2407)

Isnin, 4 April 2011

Bukti bulan pernah terbelah..


Allah berfirman:
“Sungguh telah dekat hari qiamat, dan bulan pun telah terbelah "
(Al-Qamar: 1)

Dalam wawancara di tv bersama pakar Geologi Muslim, Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar, salah seorang warga Inggeris mengajukan pertanyaan kepadanya, apakah ayat dari surat Al-Qamar di atas memiliki kandungan mukjizat secara ilmiah? Maka Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar menjawabnya sebagai berikut:

Tentang ayat ini, saya akan menceritakan sebuah kisah. Sejak beberapa waktu lalu, saya telah membuat pembentangan di Universiti Cardif, Inggeris bahagian barat, dan para peserta yang hadir bermacam-macam, ada yang muslim dan ada juga yang bukan muslim. Salah satu tema diskusi waktu itu adalah berkenaan mukjizat ilmiah dari Al-Qur’an. Salah seorang pemuda yang beragama Islam pun berdiri dan bertanya, “Wahai Tuan, apakah menurut anda ayat yang berbunyi “Telah dekat hari qiamat dan bulan pun telah terbelah” mengandung mukjizat secara ilmiah?

Maka saya menjawabnya: “Tidak, sebab kehebatan ilmiah diterangkan oleh ilmu pengetahuan, sedangkan mukjizat tidak mampu diterangkan dengan ilmu pengetahuan, sebab ia tidak mampu menjangkaunya. Dan tentang terbelahnya bulan, maka itu adalah mukjizat yang terjadi pada Rasul terakhir Muhammad shallallahu ‘alaihi wassalam sebagai pembenaran atas kenabian dan kerasulannya, sebagaimana nabi-nabi sebelumnya.”

Dan mukjizat yang kelihatan, maka itu disaksikan dan dibenarkan oleh setiap orang yang melihatnya. Andai hal itu tidak termaktub di dalam kitab Allah hadis-hadis Rasulullah, maka tentulah kami para muslimin di zaman ini tidak akan mengimani hal itu.

Akan tetapi hal itu memang benar termaktub di dalam Al-Qur’an dan sunnah-sunnah Rasulullah shallallahu alaihi wassalam. Dan memang Allah ta’alaa benar-benar Maha berkuasa atas segala sesuatu.

Maka Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar pun mengutip sebuah kisah Rasulullah membelah bulan. Kisah itu adalah sebelum hijrah dari Mekah Mukarramah ke Madinah. Orang-orang musyrik berkata, “Wahai Muhammad, kalau engkau benar Nabi dan Rasul, cuba tunjukkan kepada kami satu kehebatan yang mampu membuktikan kenabian dan kerasulanmu (mengejek dan mengolok-olok)?”

Rasulullah bertanya, “Apa yang kalian inginkan ?” Mereka menjawab : “Cuba belahlah bulan, …”

Maka Rasulullah pun berdiri dan terdiam, lalu berdoa kepada Allah agar menolongnya. Maka Allah memberitahu Muhammad agar mengarahkan telunjuknya ke arah bulan. Maka Rasulullah pun mengarahkan telunjuknya ke arah bulan, dan terbelahlah bulan itu dengan sebenar-benarnya.

Maka serta-merta orang-orang musyrik pun berkata, “Muhammad, engkau benar-benar telah menyihir kami!” Akan tetapi para ahli mengatakan bahawa, sihir memang benar boleh sahaja “menyihir” orang yang ada disampingnya akan tetapi tidak mampu menyihir orang yang tidak ada ditempat itu. Maka mereka pun menunggu orang-orang yang pulang dari perjalanan. Maka orang-orang Quraisy pun bergegas menuju keluar batas kota Mekkah menanti orang yang baru pulang dari perjalanan. Dan ketika datang rombongan yang pertama kali dari perjalanan menuju Mekkah, maka orang-orang musyrik pun bertanya, “Apakah kalian melihat sesuatu yang aneh dengan bulan?”

Mereka menjawab, “Ya, benar. Pada suatu malam yang lalu kami melihat bulan terbelah menjadi dua dan saling menjauh masing-masingnya kemudian bersatu kembali!”

Maka sebahagian mereka pun beriman, dan sebahagian lainnya lagi tetap kafir (ingkar). Oleh kerana itu, Allah menurunkan ayat-Nya:

“Sungguh, telah dekat hari qiamat, dan telah terbelah bulan, dan ketika melihat tanda-tanda kebesaran Kami, merekapun ingkar lagi berpaling seraya berkata, ‘Ini adalah sihir yang terus-menerus’, dan mereka mendustakannya, bahkan mengikuti hawa nafsu mereka. Dan setiap urusan benar-benar telah tetap …..”
Surah Al-Qamar.

Ini adalah kisah nyata, demikian kata Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar. Dan setelah selesainya Prof. Dr. Zaghlul menyampaikan hadis nabi tersebut, berdiri seorang muslim warga Inggeris dan memperkenalkan diri seraya berkata:

“Saya Daud Musa Pitkhok, ketua Al-Hizb Al-Islamy Inggeris. Wahai tuan, bolehkah saya menambah sedikit?”

Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar menjawab: “Dipersilakan dengan senang hati.”

Daud Musa Pitkhok berkata:

“Saya pernah meneliti agama-agama (sebelum menjadi muslim), maka salah seorang mahasiswa muslim memberi sebuah terjemah makna-makna Al-Qur’an yang mulia. Maka, saya pun berterima kasih kepadanya dan saya membawa terjemahan itu pulang ke rumah. Dan ketika saya membelek terjemahan Al-Qur’an itu di rumah, maka surat yang pertama saya buka ternyata Al-Qamar. Dan saya pun membacanya: “Telah dekat hari qiamat dan bulan pun telah terbelah…….”

Maka saya pun tergamam: Apakah kalimat ini masuk akal?? Apakah mungkin bulan boleh terbelah kemudian bersatu kembali?? Andai benar, kekuatan apakah yang mampu melakukan hal itu? Maka, saya pun menghentikan dari membaca ayat-ayat selanjutnya dan saya menyibukkan diri dengan urusan kehidupan sehari-hari. Akan tetapi Allah Yang Maha Tahu tentang tingkat keikhlasam hamba-Nya dalam pencarian kebenaran.

Maka saya pun suatu hari duduk di depan televisyen Inggeris. Saat itu ada sebuah perbincangan diantara pembentang seorang Inggeris dan 3 orang pakar ruang angkasa AS. Ketiga-tiga pakar angkasa tersebut pun menceritakan tentang dana yang begitu besar dalam rangka melakukan perjalanan ke angkasa. Dan diantara perbincangan tersebut adalah tentang pendaratan angkasawan menjejakkan kakinya di bulan, dimana perjalanannya ke bulan tersebut telah menghabiskan dana tidak kurang dari 100 juta dollar.

Mendengar hal itu, pembentang Inggeris terkejut dan berkata, “Ini satu bentuk pembaziran, dana begitu banyak dibuang oleh AS hanya untuk mampu mendarat di bulan?” Mereka pun menjawab, “Tidak, ..!!! Tujuannya tidak semata-mata melengkapkan ilmu pengetahuan AS di bulan, akan tetapi kami mempelajari kandungan yang ada di dalam bulan itu sendiri, maka kami pun telah mendapat hakikat tentang bulan itu, dana yang telah dilaburkan lebih dari 100 juta dollar adalah untuk manusia sejagat, maka kami tidak akan memberikan dana itu kepada siapapun.”

Maka pembentang Inggeris itu pun bertanya, “Hakikat apa yang telah anda capai sehingga demikian mahal taruhannya?” Mereka menjawab, “Ternyata bulan pernah terbelah di suatu masa dahulu, kemudian menyatu kembali!!!

Pembentang Inggeris pun bertanya, “Bagaimana anda yakin akan hal itu?”

Mereka menjawab, “Kami mendapati secara pasti dari batuan-batuan yang terpisah terpotong di permukaan bulan sampai di dalam (perut) bulan. Maka kami pun meminta para pakar geologi untuk menelitinya, dan mereka mengatakan, “Hal ini tidak mungkin telah terjadi kecuali jika memang bulan pernah terbelah lalu bersatu kembali”.

Maka, agama Islam ini tidak mungkin salah (saya pun tergamam), “Maka, saya pun membuka kembali Mushhaf Al-Qur’an dan saya baca surat Al-Qamar, dan saat itulah saya mula menerima dan masuk Islam.

Mendengar paparan itu, ketua Al-Hizb Al-Islamy Inggeris pun turun dari kerusi dan berkata, “Mukjizat (kehebatan) benar-benar telah terjadi pada diri Muhammad sallallahu alaihi wassallam 1400-an tahun yang lalu. Allah benar-benar telah mengolok-olok AS untuk mengeluarkan dana yang begitu besar, 100 juta dollar lebih, hanya untuk menetapkan akan kebenaran muslimin !!!!

by : http://one-ummah.net/renungan/sains/338-bukti-bulan-pernah-terbelah.html


Hadis Akhir Zaman..

Daripada Abu Hurairah r.a. berkata: "Pada suatu masa ketika Nabi saw. sedang berada dalam suatu majlis dan sedang bercakap-cakap dengan orang yang hadir,
tiba-tiba datang seorang A'rabi (Arab Badwi) dan terus bertanya kepada Rasulullah saw.,
"Bilakah akan terjadi hari qiamat?".
Maka Nabi saw. pun meneruskan percakapannya.
Maka sebahagian yang hadir berkata, “Beliau (Nabi) mendengar apa yang ditanyakan,
tetapi pertanyaan itu tidak disukainya".
Sementara yang lain pula berkata, "Bahkan beliau tidak mendengar pertanyaan itu".
Sehingga apabila Nabi saw. selesai dari percakapannya beliau bersabda,
"Di mana orang yang bertanya tentang hari qiamat tadi ?
" Lalu Arab Badwi itu menyahut, "Ya! Saya hai Rasulullah".
Maka Nabi saw. bersabda, "Apabila amanah telah disia-siakan maka tunggulah hari qiamat".
Arab Badwi ini bertanya pula, "Apa yang dimaksudkan dengan mensia-siakan amanah itu"?
Nabi saw. menjawab,
"Apabila urusan diserahkan kepada yang bukan ahlinya maka tunggulah kedatangan hari qiamat".
(Riwayat Bukhari)

DIDALAM MULUT BAYI..??

AMARAN dari ALLAH..
DIDALAM MULUT BAYI

Post By Nor Dhervina - Group Muslimah sahaja

please read!!!.. TRUE STORY

Message: Begini ceritanya.... Sahabat saya tu seorang guru di salah sebuah sekolah di Malaysia. Sahabat saya tu mempunyai seorang kawan Cina yang sama mengajar macam dia. Kawan Cinanye kata , dia telah terbaca berita di akhbar Cina baru-baru ini yang mengatakan ada seorang bayi cina baru saja lahir dalam keadaan mulutnye seperti berjahit tapi takdelah kesan jahit. Cuma mulutnye tertutup rapat. Jadi doktor bersepakat untuk membedah bayi Cina tersebut.

Ketika dalam pembedahan, mulutnye berjaya dibedah tapi ada sesuatu yang amat memeranjat yang berada di dalam mulut bayi tersebut..
Nak tahu ape dia????????

Doktor yang membedah bayi tersebut telah menemui sehelai kertas kecil yang didalam kandungannye bertulis dalam tulisan cina..nak tahu tak ape kandungannye??? Didalam kertas tersebut telah menyebut dalam tulisan cina yang berbunyi "Ingatlah wahai manusia ,sesungguhnye Hari Kiamat akan menjelma tidak lama lagi"

Maka terperanjat lah doktor cina tersebut sebab bayi tersebut memang sejak dilahirkan memang mulutnye tertutup. Jadi tiada bukti mengatakan ada orang yang meletakkan kertas kecil tersebut. Jadi memanglah terbukti bahawa kuasa Allah Yang Maha Besar menciptakan bayi tersebut sedemikian rupa untuk memberi maklumat kepada manusia tentang ketibaan hari kiamat.. Sesungguhnye Allah Maha Bekuasa untuk memberikan agar bertaubat. Jadi sesungguhnye Allah sebenarnye masih sayangkan kita kerana telah memberi maklumat tersebut..

Adakah anda percaya ?Dalam keadaan ini , cuba kita renungkan pada zaman Rasullulah s.a.w Allah telah memberikan petunjuk kecil tentang tanda-tanda hari kiamat sejak zaman nabi-nabi dulu lagi.Contonhye lelaki kawin sama lelaki begitulah sebaliknye.

Dan didalam Al-Qur'an sendiri telah mengatakan bahawa tanda tanda hari kiamat ialah apabila orang islam! sendiri yang membenci islam dan menentangnye. Ini telah terbukti pada zaman sekarang di negara kita.Jadi secara amnye... sebenarnye hari kiamat akan menjelma tidak lama lagi tapi kita tak tahu bila. Cuma rasullullah ada menyebut hari kiamat akan datang pada hari Jumaat tapi tak tahu bila..

Tapi kita hairan kenapa akhbar melayu tiada berita ini.Ini adalah disebabkan pemerintah tak mahu akan menjadi kecoh di negara ini. Jadi sama-samalah kita renungkan bersama sesungguhnye berita itu adalah merupakan satu bonus daripada Allah terhadap manusia agar bersiap sedia.....untuk menanti ketibaan hari kiamat..

Seperkara lagi ialah berkenaan salah satu tanda kiamat iaitu akan berlaku gempabumi di tiga tempat ....timur tengah,barat dan timur.Waktu itu baru Turki dan Taiwan.Tup..tup..Mexico di landa gempabumi yang dasyhat juga seminggu. Dan Allahyarham Ustaz Taha pernah berkata sekitar lima tahun lepas salah satu tanda kiamat akan berlaku kekecohan di Indonesia dan Turki. Sama sama kita renungkan...buktinya jelas makin nyata dari hari ke hari....sabarlah menanti.....sekian ini adalah keratan email yang dihantar oleh seorang rakan kepada saya..oleh itu menjadi tanggungjawab saya untuk edarkan pada semua.. sekian..

Notis dlm Mulut Bayi (pernah disiarkan disebuah akhbar berbahasa Cina)

"Sebarkanlah ajaranku walau satu ayat pun"

(Sabda Rasulullah SAW)

"Nescaya Allah memperbaiki bagimu amalan- amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar." (Surah Al-Ahzab:71)

Ahad, 3 April 2011

Kisah Habil dan Qabil..

dakwatuna.com – Tata Kehidupan manusia di muka bumi mulai terwujud ketika Hawa hamil dan siap menyambut kelahiran anak-anaknya.

Rasulullah saw. bersabda, “Ketika Allah menurunkan Adam a.s. dari surga bersama Hawa, –ketika di surga keduanya tidak melakukan hubungan suami istri, masing-masing tidur sendiri– sehingga ketika di bumi Malaikat Jibril mendatangi Adam a.s. dan menyuruhnya untuk menggauli istrinya serta mengajarkan bagaimana caranya. Ketika Adam a.s. telah menggauli istrinya, Jibril kembali mendatangi Adam a.s. dan bertanya, “Bagaimana kamu dapati istri kamu?” Adam menjawab, “Shalihah insya Allah…”

Awal bunga mekar di taman kehidupan manusia. Adam alaihis salam dan Hawa merasakan kebahagiaan dan ketentraman bersama mereka. Adam alaihis salam dan Hawa begitu mencintai dan menyayangi mereka. Keduanya berharap agar keturunannya akan memenuhi penjuru bumi, berjalan di atasnya dan memakan dari rizki yang telah Allah swt sediakan.

Adam alaihis salam dan Hawa sangat menanti kelahiran anak-anaknya. Meskipun situasi dan kondisi yang mereka hadapi sangatlah berat. Terutama bagi seorang calon ibu. Namun bagi Hawa justru menguatkan rasa cinta, kasih sayang dan kelembutan. Hawa menjadi seorang ibu yang qurrata a’yun lagi penuh kehangatan.

Hawa melahirkan dua kali anak kembar. Yaitu Qabil dan saudarinya serta Habil dan saudarinya. Mereka tumbuh dalam asuhan kedua orang tuanya. Kedua putranya merasakan nikmatnya kehidupan dan masa muda yang kuat. Sedangkan kedua putrinya tumbuh dengan kecenderungan kewanitaannya. Kedua putranya mulai bekerja mencari penghidupan. Qabil sebagai petani dan Habil sebagai penggembala.

Syari’at Menikah

Dua bersaudara mendapatkan kemudahan hidup dan ma’isyah. Keluarga ini pun diliputi rasa aman dan berkecukupan. Seiiring berjalannya waktu dan usia, keduanya memiliki dorongan kelaki-lakian yang kuat, yaitu dorongan memiliki pasangan hidup untuk mendapatkan sakinah dan ketenteraman jiwa dengan pasangannya. Hasrat jiwa keduanya begitu menggebu. Mencari jalan keluar yang mungkin diraih.

Nampaklah di sini kehendak Allah swt yang menjadi rahasia semenjak azali bahwa bani Adam diuji dengan kemudahan-kemudahan, berupa harta yang melimpah, anak yang banyak, bumi subur menghijau dengan memberikan hasil-hasilnya. Sebagaimana juga takdir Allah swt berlaku, yaitu manusia bukan hanya umat yang satu, bahkan harus beragam dan banyak. Ada perbedaan pandangan dan keinginan, model dan penciptaan, bahagia dan sengsara.

Maka Allah swt mewahyukan kepada bapak manusia untuk menikahkan anak mudanya secara silang. Adam alaihis salam melaksanakan perintah Allah dan menyampaikannya kepada anak-anaknya dengan harapan bahwa keputusan ini menjadi penengah bagi mereka.

Menuruti Nafsu Penyebab Penyimpangan

Dorongan hasrat jiwa adalah sikap ambisi dan tamak. Namun barangsiapa yang mampu mengendalikan dorongan gelora syahwatnya dan mampu menjadikan akalnya sebagai pengendali hawa nafsunya, maka ia menjadi orang yang dimuliakan Allah swt di dunia dan akhirat. Adapun siapa yang tunduk di bawah kendali syahwatnya. Akalnya bertekuk lutut dikalahkan nafsunya, maka ia termasuk kelompok orang-orang yang merugi dan tersesat jalan hidupnya, meskipun ia mengira perbuatan itu baik.

Setelah Adam alaihis salam menyampaikan wahyu Tuhannya dan memutuskan pernikahan anak-anaknya, seketika itu Qabil menolak. Ia tidak menerima keputusan ayahnya, karena calon istrinya tidak secantik calon istri saudaranya. Qabil iri terhadap saudaranya. Dia masih berharap agar saudari kembarnya yang akan menjadi istrinya.

Kecantikan fisik masih menjadi sumber masalah yang siap melumat jiwa manusia dan mewariskan kerusakan.

Kecantikan menjadi sebab perpecahan di antara dua bersaudara. Namun Habil tetap mengingatkan saudaranya untuk mentaati ayahnya dan menerima takdirnya.

Adam alaihis salam sebagai seorang ayah didera kebingungan yang hebat, tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Dirinya terbelah dalam dua pilihan yang serba sulit. Antara cinta kepada kedua putranya, dan antara keberlangsungan persaudaraan serta keselamatan keduanya. Sampai akhirnya Allah swt memberikan jalan keluar kepada Adam alaihis salam, yaitu agar kedua putranya mempersembahkan qurban kepada Allah swt. Mana di antara keduanya yang diterima qurbannya, berarti dialah yang berhak mendapatkan keinginannnya. Habil mengurbankan unta, sedangkan Qabil mengurbankan gandum. Keduanya mengharapkan bahwa dirinyalah yang mendapatkan bagian yang lebih baik.

Habil telah menunaikan bagiannya dan benar dalam prosesnya, yaitu menerima keputusan ayahnya dan ikhlas dalam menjalankan qurbannya, oleh karena itu qurbannya diterima. Sedangkan qurban saudaranya ditolak, karena ia masih belum menerima keputusan ayahnya, dan tidak mengikhlaskan niat dalam pengurbanannya.

Qabil meradang karena impianya tidak tercapai. Malah hatinya dipenuhi kedengkian. Ia pun bersumpah kepada saudaranya, ”Akan aku bunuh kamu, kalau tidak aku menderita, sebaliknya kamu berbahagia. Dan aku tidak mau bersaudara dengan orang yang bahagia, sedangkan aku kecewa dan tersiksa.

Mendengar ancaman Qabil itu, Habil berkata kepadanya dengan penuh penyesalan hati, ”Saudaraku, alangkah baiknya jika kamu menyadari kesalahanmu sehingga kamu memperbaikinya. Agar kamu menapaki jalan keselamatan, kamu pun akan bahagia. Karena Allah swt tidak akan sekali-kali menerima persembahan qurban, kecuali dari orang-orang yang bertakwa.”

Menasehati Dalam Kebaikan

Habil adalah orang yang dikaruniai keluasan akal dan kekuatan fisik. Ia termasuk orang-orang yang diberi amanat, maka ia pun menjaganya. Ia termasuk orang-orang yang diberi hikmah, maka ia menggunakannya dengan sebaik-baiknya. Ia lebih mementingkan keridhaan Allah swt, berbakti kepada kedua orang tuanya dan rela dengan pembagian Tuhannya. Ia melihat bahwa dunia ini adalah kesenangan yang akan hilang, pemberian yang akan berganti. Ia sangat sayang dengan saudaranya dan selalu menasehatinya serta selalu mengingatkan agar menepati janjinya. Selain itu ia pun yakin bahwa dirinya memiliki kekuatan dari kekuatan Allah swt, sehingga ancaman Qabil tidak membuat dirinya takut.

Habil melewati hari-harinya dengan biasa. Tidak ada niat sekecil apapun untuk menyakiti saudaranya, apalagi membunuhnya. Karena Allah swt Dzat yang telah menciptakan kesucian menetapkan demikian, yaitu yang baik dan suci tidak boleh terprovokasi oleh sifat tercela. Maka ia takut kepada Allah swt. Tuhan semesta alam.

Habil terus berusaha menasehati saudarnaya dengan santun dan menjaga hati saudaranya. Itu dilakukannya adalah semata-mata agar ucapannya dapat menjadi penawar hati sehingga mampu mengikis rasa dengki saudaranya. Ia berkata, ”Wahai saudaraku, sebenarnya kamu telah khilaf. Kamu akan berdosa kalau tetap bertekad membunuhku. Jalan pikiranmu keliru. Lebih baik kamu beristighfar dan minta ampun kepada Allah swt., kembali ke jalan-Nya. Kalau kamu tetap membulatkan tekadmu, terus ingin melaksanakan rencanamu, maka sungguh aku serahkan urusanku kepada Allah swt. karena aku sangat takut dosa akan menghampiriku atau seberkas sisa kedurhakaan menggelayut di hatiku. Maka tanggunglah dosa olehmu sendiri. Kamu termasuk ahli neraka dan itulah ganjaran bagi orang yang dzalim.”

Namun demikian, tidaklah ketulusan persaudaraan Habil itu mampu mengobati kedengkian Qabil. Tidaklah kasih sayang, kelembutan dan kecintaan dari hati Habil yang paling dalam mampu memadamkan gejolak api di hati saudaranya. Tidaklah juga rasa takut kepada Allah swt, dan menjaga hak-hak kedua orang tua merubah hati orang yang pertama kali berbuat dosa di muka bumi ini.

Terjadilah peristiwa itu. Suatu hari tangan Qabil berlumuran darah saudaranya sendiri. Ia telah membunuhnya. Habil kembali kepada Tuhannya.

Beberapa hari Adam alaihis salam tidak melihat Habil. Sang ayah merasa khawatir sesuatu telah menimpanya. Ia pun bertanya kepada Qabil, ”Di mana saudaramu, Habil?”. Qabil menjawab dengan cueknya, ”Aku bukanlahlah wakil dia. Bukan penjaga dia dan bukan juga perawat dia.”.

Adam alaihis salam akhirnya mengetahui bahwa putranya telah dibunuh. Adam alaihis salam terdiam penuh gejolak. Namun Adam alaihis salam mampu menahan gejolak tersebut meskipun dengan perih pilu atas hilangnya orang yang ia cintai. Adam alaihis salam melantunkan syair duka-citanya:

Aku berkata dalam diri penuh penyesalan dan duka nestapa

Salah satu putraku dibunuh dan tidak akan pernah kembali lagi

Habil adalah orang pertama yang dibunuh di muka bumi ini . Qabil bingung tidak mengetahui bagaimana cara mengurus jenazah saudaranya. Dipikullah suadaranya mondar-mandir di atas pundaknya. Qabil didera ketakutan dan kegelisahan… berhari-hari. Hingga bau tidak sedap mulai tercium dari tubuh jenazah saudaranya. Qabil telah capek memikulnya. Qabil tidak tahu harus berbuat apa.

Sampai di sini, kasih sayang Allah swt terhadap tubuh jenazah suci itu mau tidak mau turun. Sebagai sunnah bagi ketentuan makhluk. Sekaligus sebagai penjagaan terhadap kemuliaan Adam alahis salam dan putranya. Di sini juga, wajib ada pelajaran berharga bagi orang yang dipenuhi dendam kesumat. Akan tetapi dia bukanlah orang yang pantas menerima wahyu Allah swt. juga bukan ilham-Nya. Bahkan ia harus menjadi murid dari burung gagak. Pengetahuannya baru muncul ketika melihat seekor hewan hitam yang lemah. Keegoannya baru luluh atas peristiwa yang dilihatnya.

Allah swt mengutus dua ekor burung gagak yang saling bertarung. Salah satunya membunuh yang lain, kemudian mengubur dengan pelatuknya di bawah tanah. Melihat peristiwa itu Qabil menyesal seraya berkata, ”Aduhai celaka aku, Mengapa Aku tidak mampu berbuat seperti burung gagak ini, lalu Aku dapat menguburkan mayat saudaraku ini?” Karena itu jadilah dia seorang diantara orang-orang yang menyesal.” QS. Al Ma’idah: 31

Penyesalan memang selalu datang belakangan. Naudzubillah min dzalik

Beberapa Ibrah Dari Kisah Ini:

  1. Allah swt berkehendak agar bumi-Nya dihuni oleh banyak manusia, yaitu melalui syari’at pernikahan yang halal.
  2. Kecantikan wanita menjadi penyebab permusuhan dan fitnah, sesuai sabda Rasulullah saw. ”Takutlah fitnah wanita, karena penyebab bani Isra’il hancur adalah karena fitnah wanita.” HR. Muslim.
  3. Orang yang shalih selalu menerima keputusan dan perintah Tuhannya, sekaligus berusaha untuk mendakwahkan kebenaran ajaran Tuhannya, sekalipun terhadap orang yang memusuhinya.
  4. Penyebab orang menentang kebenaran adalah sikap menuruti hawa nafsu dan sombong. Dan orang yang mengikuti hawa nafsu lagi sombong tidak bisa menerima nasehat dan pelajaran kecuali lewat jalan yang hina.

Semoga kita semua terhindar dari sikap memperturutkan hawa nafsu, menentang perintah Allah swt., durhaka kepada orang tua, dan berbuat dzalim terhadap sesama. Amin. Allahu A’lam.

hakikat hidup..

hidup ini tidak semudah yang disangka..

hidup penuh dengan pahit manis..

hidup tidak semudah highway..

walaupun menggunakan highway..

kemungkinan 50% jika kita leka..

mungkin kita terlajak..

orang kata..

"hidup tidak semudah kata"

kata bererti percakapan yang menggunakan mulut..

ada manusia menggunakan bahasa insyarat untuk bercakap..

walaupun bagaimana cara sekali mengaplikasikannya..

Mulut merupakan sumbangan utama dosa..

"Sesungguhnya di antara perkara yang boleh menyebabkan mendapat keampunan:

Memberi salam dan baik percakapan..

(Hadis riwayat ath-Thabarani)

Astarfirullah..

mungkin kita telah melakukan dosa pada mulutku Ya Allah?
Sesungguhnya setiap perkataan yang keluar dari mulut akan dihisab kelak..
Oh..

pedihnya..

perpatah melayu ada menyebut ..

“terlajak perahu boleh di undur terlajak kata buruk padahnya”..

pahala yang besar keatas orang yang dapat mendamaikan sesebuah pihak..

Bahawasanya orang-orang yang mencerai-beraikan ugama mereka (dengan perselisihan-perselisihan yang berdasarkan hawa nafsu), dan mereka menjadi berpuak-puak, tiadalah engkau terkait sedikitpun dalam (perbuatan) mereka. Sesungguhnya perkara mereka hanya terserah kepada Allah. Kemudian Ia akan menerangkan kepada mereka (pada hari kiamat kelak), apa yang telah mereka lakukan (dan membalasnya).
(diambil dalam Al Quran)


Sesungguhnya yang mewajibkan atasmu (melaksanakan hukum-hukum) Al Quran,

benar-benar akan mengembalikan kamu ke tempat kembali.

(Al Qasas:85)